Special for today, I'm using Bahasa Indonesia to honor the event on October 28, 1928 where a group of young Indonesian nationalist [by then, it was still called Dutch-East Indies] declared three ideals, one motherland, one nation, and one language. The declaration is famously called The Youth Pledge.
Sebenarnya, ada banyak materi dan pemikiran tumpang-tindih dalam kepala saat teringat hari ini ada Hari Sumpah Pemuda. Semuanya berawal dari harapan dan kebanggaan akan bangsa ini yang hancur lebur sejak lebih dari 10 tahun lalu, dan belum juga terbangun kembali.
Waktu berusaha mengeluarkan ide tersebut menjadi kalimat yang enak, mendadak mata tertuju pada salah satu isi milis sebelah. Ndilalah [eh, bahasa apaan, tuh? hehehe....] rada-rada mirip lah dengan maksud hati, dan disampaikan dengan lucu pula....
Thanks to Cak Susanto (Smada87, Ars-its A22)
Sebenarnya, ada banyak materi dan pemikiran tumpang-tindih dalam kepala saat teringat hari ini ada Hari Sumpah Pemuda. Semuanya berawal dari harapan dan kebanggaan akan bangsa ini yang hancur lebur sejak lebih dari 10 tahun lalu, dan belum juga terbangun kembali.
Waktu berusaha mengeluarkan ide tersebut menjadi kalimat yang enak, mendadak mata tertuju pada salah satu isi milis sebelah. Ndilalah [eh, bahasa apaan, tuh? hehehe....] rada-rada mirip lah dengan maksud hati, dan disampaikan dengan lucu pula....
Thanks to Cak Susanto (Smada87, Ars-its A22)
28 OktoberKami Putra dan Putri Indonesia bersumpah :
1928 Kami berbangsa satu, Bangsa Indonesia
2008 Kadang-kadang kami masih tawuran antar : pelajar, mahasiswa, anggota masyarakat, penonton/suporter bola dan/atau Anggota dewan terhormat di Gedung yang terhormat, Kami jual anak Gadis, Istri dalam jeratan traficking, tetapi kami hanya sebagian kecil, wakil dari 220 juta bangsa Indonesia.
1928 Kami berbahasa satu, Bahasa Indonesia
2008 Adakalanya kami sering dan bangga menggunakan bahasa asing, bahasa proke'm dalam kehidupan pergaulan kami, agar kami beda yang lain tidak ngerti dan bukan kelompok kami, tetapi kami hanya sebagian kecil, wakil dari 220 juta bangsa Indonesia.
1928 Kami bertanah air satu, Tanah Air Indonesia
2008 Tanah, Hutan, Laut dan Udara mu, kami eksploitasi untuk kelompok kami dan bangsa asing yang memperkaya kami, tetapi kami hanya sebagian kecil, wakil dari 220 juta bangsa Indonesia.
1928 Kalian Pengkhianaaat. ....
2008 Kalian juga waktu itu wakil, hanya sebagian kecil dari Young Selabbes; Young Java; Young Borneo; Young ...... hanya ngaku-ngaku. Kakek dan Orang tua kami tidak ikut sumpah itu kan???
Salam dari Kami
Tetap semangat Indonesia!
Huahahahaha....eh, tapi miris juga loh!
Sekali lagi...thanks to Cak Susanto [wajib hukumnya, loh, menyampaikan sumber tulisan! Daripada disomasi orang....hehehe...!]